Artikel Business Model Canvas dan Studi Kasus tentang perusahaan J.Co
ARTIKEL
TENTANG BUSINESS MODEL CANVAS
DAN
STUDI
KASUSNYA
![]() |
DIBUAT OLEH :
MUHAMMAD ANGGARA
YUDHATAMA
ADMINISTRASI BISNIS
(AB) – 40 – 05
NIM : 1501164414
BANDUNG
2017
Business Model Canvas
Bisnis Model Canvas adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area
aktivitas bisnis, yang memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis
yang kuat, bisa memenangkan persaingan dan sukses dalam jangka panjang. Bisnis
Model Canvas ini memiliki ciri khas dengan 9 blok model yang jika disatukan
akan menjadi satu kesatuan bisnis :
1. Customers Segment
2. Value Proposition
3. Customer Relationship
4. Channel
5. Revenue Stream
6. Key Resource
7. Key Activities
8. Key Partnership
9. Cost Structure
Pengertian
model bisnis dalam tiga kelompok. Pertama adalah model bisnis sebagai metode
(cara), model bisnis dilihat dari aspek komponen-komponennya, dan model bisnis
sebagai strategi bisnis.
Elemen dalam
Business Model Canvas mencakup Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship,
Revenue Stream, Key Resourcess, Key Activities, Key Partnership dan Cost Structure. Untuk menyusun model bisnis menggunakan
pendekatan ini dimulai dari Customer Segment, diikuti dengan Value
Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Resources,
Key Activities, Key Partners dan Cost Structure.
Untuk
mengembangkan BMC, organisasi dapat mulai dari memotret kondisi saat ini,
diikuti dengan analisis SWOT. Hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk
merancang model bisnis perbaikan dan prototipe model-model bisnis masa depan.
I.
Customer Segment
Dalam menjalankan roda bisnisnya, pertama-tama organisasi harus menetapkan
siapa yang harus dilayani. Organisasi dapat menetapkan untuk melayani satu atau
lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam
model bisnis.
II.
Value Proposition
Value Proposition adalah
manfaat yang ditawarkan organisasi kepada segmen pasar yang dilayani. Tentu
saja, value proposition akan menentukan segmen pelanggan yang dipilih
atau sebaliknya. Value proposition juga akan mempengaruhi komponen lain
seperti Channel dan Customer Relationship.
III.
Channels
Channels merupakan sarana bagi
organisasi untuk menyampaikanValue Proposition kepada Customer
Segment yang dilayani . Channel berfungsi dalam beberapa tahapan
mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual. Dua elemen lain
yang harus diperhitungkan secara cermat dalam membuat model Channel adalah
Value Proposition dan Customer Segment.
IV.
Revenue Stream
Revenue Stream merupakan
komponen yang dianggap paling vital. Umumnya organisasi memperoleh pendapatan
dari pelanggan. Meskipun demikian banyak organisasi bisa membuka aliran masuk
pendapatan dari kantong bukan pelanggan langsung.
V.
Customer Relationship
Customer Relationship yaitu cara
organisasi menjalin ikatan dengan pelanggannya.
VI.
Key Activities
Key Activities adalah
kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai.
VII.
Key Resources
Key Resources adalah
sumber daya milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi nilai.
Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, channel
maupun brand.
VIII.
Key Partnership
Key Partnership merupakan
sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai,
tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut. Pemanfaatan Key Partnershipoleh
perusahaan dapat berbentuk outsourcing, joint venture, joint operation,
atau aliansi strategis.
IX.
Cost Structure
Cost Structure adalah
komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi mewujudkan proposisi nilai yang
diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya
laba yang diperoleh organisasi.
STUDI
KASUSNYA
Disini
saya mengambil studi kasus tentang perusaahan J.Co Donuts dan inilah 9 aspek
yang dibuat untuk memenuhi Business Model Canvas (BMC) :
1.
Customer
Segments
Perusahaan J.Co
mencari pelanggan atau pembeli yang usia kisaran 18-45 tahun dan dari kelas
menengah sampai menengah ke atas.
2.
Value Proposition
· Brand
J.Co memiliki konsep bagaimana
menciptakan merek yang simpel, mudah diingat, dan unik.
· Experience
J.Co tidak hanya menjual
donat,tapi menjual expereince dimana dapat menikmati donat di tempat yang
nyaman dan bersantai.
· Product
Donat dari J.Co bentuknya
tipis,lembut dan bisa dimakan kapan saja dan dimana saja.
3. Channels
Perusahaan J.Co sendiri sudah mempunyai
banyak cabang yang dibuka di negara manapun, yaitu : J.Co memiliki 85 cabang di
Indonesia, 8 di Malaysia, 3 di Singapore, dan 2 di China.
4. Revenue Stream
Pendapatan utama perusahaan J.Co ini
adalah dari penjualan donat itu sendiri.
5. Customer Relationship
Membangun hubungan dengan pelanggannya
dengan menganggap customer sebagai partner bisnisnya.
6. Key Activities
ü
Aktivitas membuat tepung premix di laboratorium
khusus J.Co
ü
Inovasi dalam mengeluarkan produk donat baru
setiap bulannya
ü
Aktivitas memberika topping pada donat sangat
penting
ü
Aktivitas Quality Assurance
ü
Aktivitas CSR
ü
Aktivitas proses rekrutmen dan training
7. Key Resources
v
Human Resources Development
v
Pegawai bagian quality assurance
v
Store manager
v
Pekerja J.Co
8. Key Partnership
· Pemasok Bahan Baku
Ø Tepung premix
Ø Margarin
Ø Coklat import
· BreadTalk
Breadtalk menjadi main partner
dari J.Co, karena BreadTalk masih di bawah perusahaan Jco juga.
9. Cost Structure
§
Investasi
§
Fixed cost
§
Variable cost
§
Overhead cost
§
Economic of scale
Komentar
Posting Komentar